Tuesday, 24 February 2015

KLIPING EKSTASI DAN SABU-SABU



KLIPING
EKSTASI DAN SABU-SABU






NAMA KELOMPOK
1.
2.
3.
4.
5.




SMP N 15 WONOSOBO






DAFTAR ISI


1.      ASAL ZAT EKSTASI DAN SABU-SABU
2.      GAMBAR EKSTASI DAN SABU-SABU
3.      EFEK PENGGUNA
4.      CARA MENGATASI KETERGANTUNGAN
5.      CARA MENGOBATI
6.      CIRI PENGGUNA EKSTASI DAN SABU-SABU


















EKSTASI DAN SABU-SABU

1.        ASAL EKSTASI DAN SABU-SABU

EKSTASI
Ekstasi adalah salah satu obat bius yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet atau kapsul. Ekstasi dapat membuat tubuh si pemakai memiliki energi yang lebih dan juga bisa mengalami dehidrasi yang tinggi. Sehingga akibatnya dapat membuat tubuh kita untuk terus bergerak. Beberapa orang yang mengkonsumsi ekstasi di temukan meninggal karena terlalu banyak minum air dikarenakan rasa haus yang amat sangat.Tergolong jenis zat psikotropika, dan biasanya diproduksi secara illegal di laboratorium dan dibuat dalam bentuk tablet dan kapsul. Ekstasi akan mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh itu sendiri. Kekeringan cairan tubuh dapat terjadi sebagai akibat dari pengerahan tenaga yang tinggi dan lama

SABU-SABU
Metamfetamina (metilamfetamina atau desoksiefedrin), disingkat met, dan dikenal di Indonesia sebagai sabu-sabu, adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik. Dipasarkan untuk kasus parah gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian atau narkolepsi dengan nama dagang Desoxyn, juga disalahgunakan sebagai narkotika. "Crystal meth" adalah bentuk kristal yang dapat dihisap lewat pipa. Metamfetamina pertama dibuat dari efedrina di Jepang pada 1893 oleh Nagai Nagayoshi.

Sabu murni berbentuk kristal putih. Merupakan golongan obat stimulan jenis Metamphetamine yang satu derivat turunan dengan Amphetamine yang terkandung dalam pil ekstasi. Banyak orang menggunakan zat ini untuk mendapatkan efek psikologis .
Efek yang paling diinginkan adalah perasaan euforia sampai ectasy (senang yang sangat berlebihan). Obat ini juga menimbulkan efek meningkatnya kepercayaan diri, harga diri dan peningkatan libido. Pemakai sabu bisa tampil penuh percaya diri tanpa ada perasaan malu sedikit pun dan menjadi orang yang berbeda kepribadian dari sebelumnya.

Salah satu yang mungkin menarik banyak orang untuk memakai zat ini adalah pemakaian zat ini tidak dibarengi dengan efek sedasi atau menurunnya kesadaran akibat zat tersebut. Tidak seperti pemakai heroin atau ganja, pemakai sabu dapat membuat dirinya untuk tetap membuat terjaga dan konsentrasi.
Selain efek yang menyenangkan di atas, sebenarnya sabu juga membuat timbulnya gejala-gejala psikosomatik, paranoid, halusinasi dan agresivitas. Kelebihan pemakaian obat ini akan membuat orang menjadii mudah tersinggung dan berani berbuat sesuatu yang mengambil risiko.


















2.        GAMBAR / FOTO ZAT ADIKTIF PADA KOPI DAN GANJA

























3.        EFEK PENGGUNA
Efek yang ditimbulkan oleh pengguna ecstasy adalah:
Diare, rasa haus yang berlebihan, hiperaktif, sakit kepala dan pusing, menggigil yang tidak terkontrol, detak jantung yang cepat dan sering, mual disertai muntah-muntah atau hilangnya nafsu makan, gelisah/tidak bisa diam, pucat & keringat, dehidrasi, mood berubah. Akibat jangka panjangnya adalah kecanduan, syaraf otak terganggu, gangguan lever, tulang dan gigi kropos.

Beberapa
pemakai ekstasi yang akhirnya meninggal dunia karena terlalu banyak minum akibat rasa haus yang amat sangat. Zat-zat kimia yang berbahaya sering dicampur dalam tablet atau kapsul ekstasi. Zat-zat ini Sahabat anehdidunia.blogspot.com menyebabkan munculnya suatu reaksi yang pada tubuh. Dan dalam beberapa kasus, reaksi dari zat-zat ini akan menimbulkan kematian. Pengguna ekstasi sering harus minum obat-obatan lainnya untuk menghilangkan reaksi buruk yang timbul pada dirinya. Dan hal ini menyebabkan denyut nadi menjadi cepat, serta akan menimbulkan paranoia dan halusinasi.Ekstasi dikenal dengan sebutan inex, I, kancing, dll.- Sabu-sabu

Nama aslinya methamphetamine. Berbentuk kristal seperti gula atau bumbu penyedap masakan. Jenisnya antara lain yaitu gold river, coconut dan kristal. Sekarang ada yang berbentuk tablet.Obat ini dapat di temukan dalam bentuk kristal dan obat ini tidak mempunyai warna maupaun bau, maka ia di sebut dengan kata lain yaitu Ice. Obat ini juga mempunyai pengaruh yang kuat terhadap syaraf.

Si pemakai shabu-shabu akan selalu bergantung pada obat bius itu dan akan terus berlangsung lama, bahkan bisa mengalami sakit jantung atau bahkan kematian.Shabu-shabu juga di kenal dengan julukan lain seperti : Glass, Quartz, Hirropon, Ice Cream. Dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Air Bong tersebut berfungsi sebagai filter karena asap tersaring pada waktu melewati air tersebut.

Ada sebagian pemakai yang memilih membakar Sabu dengan pipa kaca karena takut
efek jangka panjang yang mungkin ditimbulkan aluminium foil yang terhirup.

Efek yang ditimbulkan :
- Menjadi bersemangat
- Gelisah dan tidak bisa diam
- Tidak bisa tidur
- Tidak bisa makan
- Jangka panjang: fungsi otak terganggu dan bisa berakhir dengan kegilaan.
- Paranoid
- Lever terganggu


4.        CARA MENGATASI / MENCEGAH

Penyalahgunaan Narkoba sangat berbahaya bagi diri sendiri, keluarga, maupun kehidupan sosial di sekitar kita. Dampak negatif pemakaian Narkobapada diri sendiri, yaitu rusaknya sel saraf, menimbulkan ketergantungan, perubahan tingkah laku, dan menimbulkan penyakit (jantung, radang lambung dan hati, merusak pankreas, dan berisiko mengidap HIV positif). Pada dosis yang tidak tepat akan mengakibatkan kematian.
Dalam kehidupan sosial, penyalahgunaan pemakaian Narkoba, di antaranya: sering membuat onar atau perkelahian (misalnya, perkelahian pelajar), melakukan kejahatan (pencurian dan pemerkosaan), kecelakaan, timbulnya masalah dalam keluarga, dan mengganggu ketertiban umum.

Kita semua harus berupaya untuk terhindar dari penyalahgunaan narkoba. Pencegahan penyalahgunaan Narkoba memerlukan peran bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

a. Peran Anggota Keluarga
Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar jangan sampai ada anggota keluarga yang terlibat dalam penyalahgunaan Narkoba. Kalangan remaja ternyata merupakan kelompok terbesar yang menyalahgunakan zat-zat tersebut. Oleh karena itu, setiap orang tua memiliki tanggung jawab membimbing anakanaknya agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan. Karena ketaqwaan inilah yang akan menjadi perisai ampuh untuk membentengi anak dari menyalahgunakan obat-obat terlarang dan pengaruh buruk yang mungkin datang dari lingkungan di luar rumah.

b. Peran Anggota Masyarakat
Kita sebagai anggota masyarakat perlu mendorong peningkatan pengetahuan setiap anggota masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan obat-obat terlarang. Selain itu, kita sebagai anggota masyarakat perlu memberi informasi kepada pihak yang berwajib jika ada pemakai dan pengedar narkoba di lingkungan tempat tinggal.

c. Peran Sekolah
Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup kepada
para siswa tentang bahaya penyalahgunaan Narkobabagi diri pribadi, keluarga, dan orang lain. Selain itu, sekolah perlu mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada pihak sekolah jika ada pemakai atau pengedar Narkobadi lingkungan sekolah. Sekolah perlu memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap siswa yang terbukti menjadi pemakai atau pengedar narkoba.

d. Peran Pemerintah
Pemerintah berperan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan psikotropika dengan cara mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas. Di samping itu, setiap penyalahguna, pengedar, pemasok, pengimpor, pembuat, dan penyimpan narkoba perlu diberikan sanksi atau hukuman yang membuat efek jera bagi si pelaku dan mencegah yang lain dari kesalahan yang sama.

5.        CARA MENGOBATI
Mengobati kecanduan narkoba memang bukan perkara mudah. Saking beratnya, pecandu bahkan bisa kembali lagi terjerat narkoba meski sudah menjalani terapi. Berbagai terapi pun banyak ditawarkan untuk menghilangkan kebiasaan mengonsumsi barang-barang adiktif tersebut.

Jika memang benar-benar ingin sembuh, pecandu terlebih dahulu harus menguatkan tekad dan tentu saja meninggalkan lingkungan lamanya. Namun terkadang tekad yang kuat saja tidak cukup untuk bisa terbebas dari jeratan candu narkoba.

Kebanyakan pecandu membutuhkan bantuan terapi untuk bisa menghilangkan efek obat-obatan terlarang yang telah terlanjur merusak sistem di otaknya.

"Terapi-terapi ada bermacam-macam, ada yang dari medis, non medis dan spiritual," jelas dr Iskandar Hukom, Sekretaris Jenderal Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB).

Masyarakat umumnya mengenal rehabilitasi sebagai terapi untuk pengobatan kecanduan narkoba. Namun dr Iskandar mengatakan tidak semua pecandu bisa efektif menghentikan kebiasaannya hanya dengan masuk panti rehabilitasi dan dirawat inap.

Terkadang masuk panti rehabilitasi justru dapat membawa dampak buruk bagi pecandu, terutama yang menggunakan narkoba hanya sebagai social user (karena alasan bersosialisasi).

"Tidak semua pecandu harus direhab, karena rehabilitasi identik dengan rawat inap. Bisa saja berobat dengan rawat jalan asal dengan aturan yang ketat. Terkadang yang rawat inap malah berdampak negatif, apalagi untuk social user karena yang biasanya dimasukkan rehab kan hardcore, bisa-bisa dia malah terkontaminasi," lanjut dr Iskandar.

Jadi menurut dr Iskandar, sebelum memasukkan pecandu ke panti rehabilitasi, perlu dilakukan assessment yang berulang-ulang dan tidak bisa dipukul rata untuk semua pecandu.

Menurut dr Iskandar, ada beberapa terapi narkoba yang ditawarkan di Indonesia, antara lain:

1. Terapi medis

Terapi medis biasanya dilakukan dengan memberikan pasien obat-obatan yang dapat menurunkan efek sakaw pada pecandu, ditambah dengan psikoterapi dan konseling suportif.

2. Terapi non medis atau spiritual


"Ada yang namanya program 12 langkah. Program ini dikenalnya di Amerika pada tahun 50-an saat banyak orang yang kecanduan narkoba, alkohol, rokok, judi, pornografi. Di setiap langkah si pecandu diajak tahan dan setiap langkah juga dievakuasi terus oleh mentor. Setelah ke-12 langkahnya selesai, nanti akan diulang lagi dari awal," jelas dr Iskandar.

Selain terapi program 12 langkah, ada juga komunitas terapi (therapy community). Terapi ini juga diperkenalkan di Amerika pada tahun 60 atau 70-an, saat banyak penjara-penjara kasus pecandu yang menyatukan antara pecandu dan bandar.

"Pecandu dan bandar itu tidak bisa disatukan, karena bisa-bisa si pecandu malah makin terkontaminasi," jelas dr Iskandar.

Prinsip terapi ini adalah 'dari kita untuk kita'. Jadi dalam sebuah terapi, pecandu akan membuat aturannya sendiri yang kemudian akan diterapkan oleh pecandu-pecandu lainnya. Kemudian perkembangan pecandu akan dipantau dari rekap center.

"Ini yang paling banyak diterapkan. Tapi biasanya masing panti-panti akan menggunakan terapi yang dimodifikasi," lanjut dr Iskandar.

3. Terapi alternatif

Selain terapi medis dan non medis atau spiritual, ada pula terapi alternatif.


6.        CIRI PENGGUNA EKSTASI DAN SABU-SABU

Ada pun tanda – tanda dini anak yang telah menggunakan narkotik dapat dilihat dari beberapa hal antara lain :
1. anak menjadi pemurung dan penyendiri
2. wajah anak pucat dan kuyu
3. terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak
4. matanya berair dan tangannya gemetar
5. nafasnya tersengal dan susuh tidur
6. badannya lesu dan selalu gelisah
7. anak menjadi mudah tersinggung, marah, suka menantang orang tua

No comments:

Post a Comment